MATERI FIQIH KELAS 7 : NAJIS
SILAHKAN DIBUAT RANGKUMANNYA!
A.
Najis
1.
Pengertian Najis
Adalah segala
sesuatu yang dianggap kotor dan menjadikan tidak sahnya ibadah salat
2.
Macam-Macam Najis
a.
Najis Mukhaffafah Atau Najis Ringan
Najis ringan
atau Najis Mukhaffafah ialah yang berupa air kencing bayi laki-laki yang belum berusia
dua tahun. Najis yang tergolong ringan ini, cara membersihkannya cukup mudah
cukup dengan membersihkan tubuh atau bagian tubuh yang terkencingi.
b.
Najis Mutawwasithah
Najis mutawassithah merupakan najis yang keluar dari kubul atau
dubur manusia atau binatang, kecuali air mani, barang cair memabukkan, dan susu
hewan yang tidak halal dikonsumsi.
Selain itu ada juga bangkai tulang maupun bulunya, dikecualikan
bangkai-bangkai manusia beserta ikan dan belalang. Najis sedang seperti
mutawassithah terbagi menjadi dua, yaitu:
·
Najis
'Ainiyah: adalahnajis yang berwujud yakni
tampak dilihat. Semisal memiliki warna, bau dan rasa.
·
Najis
Hukmiyah: adalah najis yang tidak kelihatan
wujudnya, seperti bekas kencing, arak yang sudah mengering dan sebagainya.
c.
Najis Mughallazah
Najis ketiga
dari salah satu macam-macam najis dalam Islam ialah najis Mughallazah. Najis
ini antara lain menyentuh atau disentuh babi, terkena air liur anjing baik
secara sengaja ataupun tidak disengaja.
3.
Cara Membersihkan Najis
a.
Cara Membersihkan Najis Mukhaffafah
Najis ini dapat
disucikan dengan cara memercikkan air ke tempat yang terkena najis. Cara
memercikkan air ini harus dengan percikan yang kuat dan air mengenai seluruh
tempat yang terkena najis. Air yang dipercikkan juga mesti lebih banyak dari
air kencing yang mengenai tempat tersebut. Setelah itu barulah diperas atau
dikeringkan. Dalam hal ini tidak disyaratkan air yang dipakai untuk menyucikan
harus mengalir.
b.
Cara Membersihkan Najis Mutawwasithah
Najis
mutawwasithah dapat disucikan dengan cara menghilangkan lebih dahulu najis
‘ainiyah-nya. Setelah tidak ada lagi warna, bau, dan rasan najis tersebut baru
kemudian menyiram tempatnya dengan air yang suci dan menyucikan.
c.
Cara Membersihkan Najis Mughallazah
Najis
ini dapat disucikan dengan cara membasuhnya dengan air sebanyak tujuh kali
basuhan di mana salah satunya dicampur dengan debu. Namun sebelum dibasuh
dengan air mesti dihilangkan terlebih dulu ‘ainiyah atau wujud najisnya.
B.
Hadats
1.
Pengertian
Hadats
Hadas Kecil
yaitu keadaan tidak suci yang menghalangi seseorang untuk beribadah dan cara
menghilangkan keadaan supaya ia menjadi suci maka seseorang tersebut harus
berwudhu atau tayamum.
2.
Dalil
kewajiban thaharah
a.
Qs. Al-Baqarah ayat 222:
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”
b.
Surat Al-Muddatsir ayat 4 sampai 5:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
“dan pakaianmu bersihkanlah”
وَٱلرُّجْزَ
فَٱهْجُرْ
“dan perbuatan dosa tinggalkanlah”
3.
Jenis-Jenis Hadats
Hadats terbagi
menjadi 2 macam:
a.
Pertama:
hadats asghar atau hadats kecil. Yaitu segala yang mewajibkan kita
untuk wudhu, seperti: buang air kecil, buang air besar dan buang angin, menyentuh
kemaluan secara langsung, baik milik sendiri maupun orang lain, tidur / mabuk
(tidak sadarkan diri).
b.
Kedua:
hadats akbar atau hadats besar. Yaitu yang mewajibkan kita untuk mandi,
seperti: jima‘ (bersenggama) atau keluar mani”
4.
Cara
bersuci dari hadats
a.
Bersuci
dari hadats kecil
Hadas-hadas
kecil itu wajib disucikan agar ibadah yang kita lakukan sah. Rasulullah
bersabda, “Tidak diterima shalat salah seorang di antara kalian yang berhadas,
kecuali ia telah berwudhu” (HR.Bukhari dan Muslim). Membersihkan hadas kecil
dengan berwudhu berarti membasuh anggota tubuh tertentu yang telah ditetapkan
oleh syariat.
b.
Bersuci
dari hadats besar
Sementara hadas
besar adalah hadas yang berada pada seluruh tubuh manusia sehingga harus
disucikan seluruh tubuhnya dan dilarang untuk melakukan ibadah sebelum mandi
wajib atau mandi besar. Menurut para ulama dan ahli fiqh, hadas besar terdiri
dari mengeluarkan mani (dalam keadaan sadar maupun tidur atau mimpi basah),
berhubungan badan, dalam keadaan haid atau nifas.
Tiga perkara
ini adalah hadas besar yang jika terjadi tidak boleh melakukan perkara seperti
sholat, membaca Al-Qur’an, Berpuasa, memasuki masjid, tawaf dan lainnya sebelum
bersuci.
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.
Komentar
Posting Komentar