SEJARAH MATHLAUL ANWAR BUARANJATI
SEJARAH MATHLAUL ANWAR BUARANJATI
Sejak berdiri pada tahun 1936,
perguruan mathlaul anwar buaranjati telah memberikan kontribusi yang signifikan
dalam membangun tata sosial dan cita cita peradaban dii atas landasan nilai
keislaman, kemanusiaan, keadilan, dan keTuhanan melalui kiprahnya dalam bidang
pendidikan, dakwah dan sosial. Mathlaul Anwar Buaranjati berhasil menancapkan pengaruhnya
ke berbagai pelosok dikawasan pantura hingga pulau seribu, bahkan merambah ke
wilayah DKI Jakarta, Lampung. Ditengah tidak tersedianya pendidikan dikawasan
pantura kala itu, Mathlaul Anwar Buaranjati hadir sebagai peletak dasar bagi
tumbuhnya masyarakat akademik dan pentingnya ilmu pengetahuan, membongkar
kebodohan dan keterbelakangan, memberikan penyadaran tentang pentingnya harkat
kemanusiaan dan komitmen kebangsaan, menumbuhkan semangat anti kolonialisme,
dan membangun system pendidikan yang dirahkan pada usaha pemerataan pendidikan,
demokratisasi ilmu dan tingginya semangat nasional dalam beragama.
Secara doktrinal, kiprah Mathlaul
Anwar Buaranjati dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial didasarkan atas
panggilan untuk memberikan pesan pesan ke-Rasulan dan nilai nilai keagaan
sesuai dengan sumber dasar ajaran agama islam berhaluan ahlus sunnah wal
jamaah, yakni al-Quran, Hadits, Qiyas dan Ijma, sebagai institusi sosial
keagamaan yang didasarkan atas nilai ajaran islam. Kiprah Mathlaul Anwar
dilakukan dengan mengusung peran manusia sebagai khalifah yang mesti mewujudkan
cita cita peradaban, yakni terbangunnya umat pilihan dan komunitas terbaik
(khoiru ummah, the best community) dalam bentuk perjuangan menegakkan
nilai-nilai kemanusiaan (humanisasi) menggelorakan semangat pembebesan
(libelarisasi) dan mengubah kesadaran ke Tuhanan (transendensi) berdasarkan
pemahaman yang utuh dan menyeluruh serta menghapus keyakinan yang artifical dan
strefisial.
Ditengah tantangan historis yang
demikian tinggi. Mathlaul Anwar Buaranjati berhasil mempertahankan peran dan
eksistensinya dalam mengibarkan panji kebenaran, kejuangan, keadilan,
kemanusiaan, keilmuan dan nilai nilai ketuhanan selama 7 dekade, era ORLA,
kekuasaan ORBA hinggga reformasi. Berkat ketekunan, kesungguhan, keteguhan dan
kesabaran para pendiri, para pengurus dan para pengelola, serta tingginya
dukungan masyarakat Mathlaul Anwar Buaranjati, bukan hanya mampu mempertahankan
eksistensinya tetapi sekaligus juga berhasil mengusung panji keislaman sesuai
dengan tantangan zaman dan perkembangan peradaban yang semakin maju, modern dan
rasional.
Dalam perkembangan mengemban misi
pendidikan, dakwah dan sosial Mathlaul Anwar Buaranjati, berhadapan dengan
berbagai tantangan sosial, budaya, politik, ekonomi, serta pergulatan
ideologis, yang pada masa masa tertentu berlangsung sangat tajam.
Sedemikian tingginya tantangan dan
pergulatan itu sampai sempat menggoyahkan keutuhan dan komitmen kelembagaan
dikalangan komunitas pendukung. Meski demikian Mathlaul Anwar buaranjati tetap
berdiri dengan semangat usaha kelembagaannya dalam bidang pendidikan, setelah
berdirinya “SAKOLA IGAMA” (kini Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Diniyah) pada
tahun 1936, kemudian muncul sistem boarding dalam bentuk PONPES pada tahun
1960-an, masing-masing pesantren kitab kuning dan pesantre qiroatul quran.
Setelah itu mengikuti kebutuhan keilmuan dan keagamaan masyarakat, berdiri MTs
dan PGA pada tahun 1961 dan tahun 1981 Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar, SMP MA
1983, SMA MA 1985, RA MA 1985, TPA 1992, SMK 2007. Bahkan terkait dengan
perkembangan masa formatifnya, tumbuh
pula institusi institusi pendidikan Mathlaul Anwar dikawasan panturan dan
kabupaten tangerang pada umumnya, meliputi Gintung, Pekayon, banyuasih, tegal
kunir kidul, tegal kunir lor, patra manggala, klebet, kedung putat, buaran
asem, rancah labuh, mauk, cisauk, kademangan, kayu bongkok, sangiang pisangan,
jati uwung, sindangsari pasar kemis.
Kehadiran lembaga pendidika mathlaul
anwar dibeberapa tempat itu sebagian memang tidak terkait langsung dengan
Mathlaul Anwar Buaranjati, tetapi secara inspirasional memberikan pengaruh yang
tidak kecil, terhadap tumbuhnya semangat untuk membangun lembaga pendidikan
dalam rangka pembentukan komunitas ilmiyah, peningkatan pemahaman keagamaan dan
pengembangan sosial.
Selain pendidikan formal, Mathlaul
Anwar buaranjati juga mengembangkan majlis ta’lim Mathlaul Anwar sebagai media
dakwah yang lebih diarahkan pada pemahaman ajaran dan praktik keagamaan,
pembinaan etika keluarga, rumah tangga, serta pembinaan peribadatan,. Majlis
taklim Mathlaul Anwar bukan hanya disediakan untuk remaja dan ibu rumah tangga,
tetapi juga disediakan untuk para guru, masyarakat, pemuda pemudi dalam rangka
pembinaan ummat. Selain melalui institusi pendidikan formal, lewat majlis
ta’lim Mathlaul Anwar inilah transmisi keagamaan dan pembentukan tata social
dan etika Islam dikembangkan.
Karena itu, lepas dari instensitas
kehadirannya yang tidak begitu intensif, sebagaimana lembaga pendiidikan
formal, majlis taklim Mathlaul Anwar memberikan andil yang signifikan bagi
pengembangan peradaban dan pemurnian faham keagaaan yang dianut olah
masyarakat. Ditengah tantangan kekinian yang semakin berat seiring dengan
perkembangan wilayah yang semakin modern, rasional dan industrial, Mathlaul
Anwar Buaranjati dituntut untuk kembali memperkokoh elan vitalnya sebagai
lembaga yang berkiprah dibidang pendiidikan, dakwah, dan sosial. Pesatnya
perkembangan sains dan teknologi, deras pertumbuhan arus informasi dan
trasportasi, tumbuhnya masyarakat industrial, kian merebaknya pelanggaran
pelanggaran ikatan etik, cultural, tingginya tingkat persaingan dalam berbagai
bidang, serta hadirnya berbagai jalur dan jenjang pendidikan disetiap
perkampungan dan pedesan bahkan perkotaan, mesti diposisikan sebagai tantangan
dan peluang dan sekaligus untuk bangkitnya kembali peran Mathlaul Anwar
Buaranjati dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam konteks ini, Mathlaul Anwar
Buaranjati adalah satu keniscayaan untuk segera melakukan reposisi,
revitalisasi dan reaktualisasi, peran kelembagaan dalam membangun tata social
dan cita-cita peradaban sesuai dengan nilai ajaran islam. Usaha ini dilakukan
dengan memperkokoh komitmen terhadap nilai dasar perjuangan Mathlaul Anwar
Buaranjati. Membangun dan melaksanakan system dan manajemen kelembagan secara
transparan dan professional, menata kembali paradigma pendidikan dan target
pembelajaran, mengedepankan ciri khas pendidikan Mathlaul Anwar Buaranjati.
Mengembangkan jaringan kelembagaan dan penetapan investasi social dalam retang
kesejahteraan yang panjang, memahami kebutuhan keilmuan masyyarakat dan
tantangan yang dihadapi, mempertimbangkan dimensi cultural local dan tantangan
kontekstual, menangkap degan cerdas tanda tanda zaman dan focus pada dunia
modern serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
Seraya memasrahkan segenap karya dan
karsa kita semua semoga sekilas tenntang Mathlaul Anwar Buarannjati ini menjadi
motivasi untuk berbenah diri dengan belajar ddari sejarah dan pengalaman, untuk
segera istighfar dan merubah dengan perbaikan perbaikan yang bermanfaat dengan
segenap kemampuan daya dan upaya yang maksimal, efektif dan efisien.
Kepala Madrasah dari masa ke masa :
1. Drs. Ali Affandi (Tahun 1961 - 1997)
2. Anwar Sanusi, SE, S.Pd.I. MM (Tahun 1998 - 2002)
3. Drs. H. Ahmad Dahlan, M.M.Pd. (Tahun 2003 - 2008)
4. Abdul Kadir, S.Pd.I. (Tahun 2008 - 2015)
5. Subur Indra Diantoro, S.Ag. (Tahun 2015 - Sekarang)
Komentar
Posting Komentar