IPA KELAS 9
MATERI DARING KLS IX
MTs MATHLA'UL ANWAR SUKADIRI
KEMAGNETAN
1. Sifat-Sifat
Magnet bisa membuat
sendok, paku, dan peniti melekat, seperti halnya orang yang sedang berpegangan
tangan. Di daerah Magnesia sekitar 600 tahun sebelum masehi, bangsa Yunani
sudah menemukan suatu bahan yang mempunyai sifat bisa menarik benda - benda
lain. Seorang ahli Matematika dan Astronomi berkebangsaan Yunani yang bernama
Thales menaruh perhatian pada benda ini. Bahkan, seorang Albert Einstein
ilmuwan besar Fisika selalu mengingat kenangan yang sangat indah pada saat
diberi mainan jarum kompas oleh ayahnya di hari ulang tahunnya yang ke-4.
a. Benda Magnetik dan Benda Nonmagnetik
Pada saat kita
mendekatkan beberapa benda ke magnet, terdapat benda yang tertarik oleh magnet
dan ada juga benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Bahan-bahan yang bisa ditarik
oleh magnet disebut bahan magnetik, contoh bahan magnetik adalah
adalah besi, nikel, baja, dan kobalt. Sedangkan untuk bahan-bahan yang tidak
bisa ditarik oleh magnet disebut bahan nonmagnetik, contoh
bahan nonmagnetik adalah kayu, plastik, kertas, dan juga
karet. Berdasarkan kuat atau tidaknya magnet menarik suatu benda, sifat bahan
magnet dibedakan menjadi 3 macam antara lain a).ferromagnetik, b).paramagnetik,
dan c).diamagnetik. Pengertian bahan ferromagnetik adalah bahan
yang sangat kuat jika ditarik oleh magnet, misalnya besi, baja, nikel, dan
kobalt. Pengertian bahan paramagnetik adalah bahan-bahan yang
ditarik dengan lemah oleh magnet, misalnya saja aluminium dan platina. Sedangkan
pengertian bahan diamagnetik adalah bahan yang tidak bisa ditarik oleh
magnet, bahkan sedikit ditolak, contohnya pada emas dan bismut.
b. Jenis-Jenis Magnet
Teman - teman mungkin
sering melihat bahwa magnet yang terbuat dari bahan logam keras. Logam tersebut
pada awalnya susah untuk dijadikan sebagai magnet. Tetapi apabila logam
tersebut sudah menjadi magnet maka kemagnetannya akan bertahan lama. Jenis
magnet seperti ini disebut sebagai magnet keras atau magnet
permanen, misalnya magnet baja. Magnet permanen sering dipakai misalnya
pada loudspeaker (pengeras suara), alat ukur listrik,dll.
Contoh magnet permanen pada pengeras suara seperti pada gambar berikut.
Namun juga terdapat
jenis bahan yang apabila sudah dijadikan magnet, sifat kemagnetan benda tersebut
tidak akan bertahan lama. Magnet seperti ini disebut sebagai magnet
lunak atau magnet sementara. Bahan seperti ini dapat
dengan mudah dijadikan sebagai magnet, tetapi mudah juga hilang sifat
kemagnetannya, contoh bahannya yaitu besi.
c). Kutub-Kutub Magnet
Bentuk magnet
berbeda-beda misalnya ada yang berbentuk seperti batang, cincin, jarum, atau
tapal kuda (ladam). Magnet mempunyai sifat yang sama, meskipun bentuk dan
ukurannya berbeda-beda. Pada magnet kompas selalu akan mengarah ke arah utara
dan arah selatan geografi Bumi. Mengapa demikian? hal ini menunjukkan bahwa
magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Teman - teman sudah tahu mana kutub utara magnet dan manakah kutub
selatan magnet. Ujung magnet yang selalu mengarah ke arah utara disebut kutub
utara magnet, yang mengarah ke selatan disebut kutub selatan magnet.
Kutub-kutub magnet tersebut bisa berinteraksi dengan kutub-kutub magnet yang
lain. Kutub-kutub magnet yang sejenis akan saling tolak-menolak,
misalnya antara kutub utara suatu magnet akan menolak kutub utara pada magnet
yang lain, begitu juga antara kutub selatan dengan kutub selatan magnet
lainnya. Kutub-kutub tidak sejenis akan tarik-menarik, misalnya
kutub utara dengan kutub selatan. Oleh sebab sifat inilah yang menjadikan
magnet jarum pada kompas selalu mengarah ke Utara dan Selatan geografi Bumi.
Kutub utara magnet jarum pada kompas mengarah ke utara arah mata angin, hal
tersebut berarti bahwa di utara geografi bumi terdapat kutub selatan magnet
bumi. Sedangkan di selatan bumi terdapat kutub utara magnet bumi.
Serbuk besi tersebut menunjukkan garis gaya medan magnet. Pada kedua ujung
magnet, terlihat garis gaya pada kedua ujungnya yang rapat dan magnet akan
menarik atau menolak lebih kuat. Apabila kita memotong sebuah magnet, maak
secara otomatis potongan - potongan magnet tersebut akan membentuk pasangan
kutub utara dan kutub selatan. Dapat digamberkan sebagai berikut
Pengaruh dari medan
magnet pada suatu benda mempunyai batas tertentu dan tidak semua daerah
memperoleh pengaruh medan magnet yang sama kuat. Besarnya pengaruh medan magnet
sangat bergantung terhadap banyaknya garis gaya yang menembus suatu luas
tertentu di sekitar benda magnet. Pola medan magnet tidak bisa dilihat, dengan
cara meletakkan selembar kertas di atas sebuah magnet dan menaburkan serbuk
besi di atas kertas tersebut.
Medan magnet bisa kita
gambarkan dengan garis khayal yang disebut garis-garis gaya magnet.
Untuk menggambarkan
garis-garis gaya magnet, ada aturannya yaitu:
a). Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
b). Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan membentuk kurva tertutup.
c). Untuk daerah yang garis gaya magnetnya terlihat rapat, menunjukkan medan
magnet kuat, sedangkan pada daerah yang garis gaya magnetnya terlihat renggang,
menunjukkan medan magnetnya lemah.
Medan magnet yang paling kuat yaitu terletak pada kedua ujung kutub - kutub
magnet. Dengan mengetahui pola garis gaya magnet, kita bisa menjelaskan tentang
peristiwa tolak-menolak dan tarik-menarik antarkutub sejenis dan tidak sejenis.
Lihatlah gambar yang berikut ini:
Pada gambar tersebut memperlihatkan pola garis gaya magnet kutub utara-utara
dan kutub utara-selatan. Garis-garis gaya magnet yang sejenis, misalnya saja
kutub utara dengan kutub utara tidak saling bertemu sehingga akan terlihat
saling menolak. Sedangkan garis-garis gaya kutub magnet yang tidak sejenis akan
saling berhubungan sehingga akan terlihat tarik menarik.
2. Cara Membuat Magnet dan Menghilangkanya
Terdapat tiga
cara untuk membuat magnet antara lain dengan cara : a). menggosok,
b).induksi, dan c).elektromagnetik.
a. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Menurut teori
kemagnetan, setiap bahan magnetik tersusun atas magnet-magnet kecil yang
disebut magnet elementer. Bahan magnet permanen mempunyai susunan
magnet elementer yang arahnya teratur, sedangkan pada bahan yang belum menjadi
magnet, arah magnet elementernya tidak teratur.
Menggosok baja dengan
magnet permanen pada arah tertentu membuat susunan magnet elementer menjadi
teratur. Dari bahan yang digosok menghasilkan kutub magnet yang berlawanan
dengan magnet penggosoknya.
b. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Membuat magnet selain
dengan cara digosok terdapat juga dengan cara induksi, yaitu mendekatkan magnet
permanen yang cukup kuat pada benda yang akan dijadikan magnet.
Bahan
bukan magnet bisa berubah menjadi magnet dengan cara ditempelkan pada magnet
permanen yang cukup kuat. Magnet yang terjadi itu dinamakan magnet
induksi. Sesudah paku besi dan baja dipisahkan dari magnet permanen, ternyata sifat
kemagnetan baja akan bertahan lama. Sementara itu, sifat
kemagnetan besi akan cepat hilang. Hal tersebut menjelaskan bahwa baja
sangat baik untuk dijadikan magnet permanen.
c. Membuat Magnet dengan Cara
Elektromagnetik
Cara
membuat magnet dengan cara elektromagnetik adalah dengan cara mengalirkan arus
listrik pada kawat yang dililitkan pada bahan tertentu.
Magnet yang dihasilkan dengan cara elektromagnetik sangat kuat olehkarenanya
bisa dimanfaatkan untuk mengangkat besi-besi tua. Selain itu magnet yang dibuat
dengan cara elektromagnetik dipakai pada peralatan elektronik, seperti halnya
pada transformator dan bel listrik.
d. Cara Menghilangkan Sifat Magnet dari
Benda Magnetik
Sifat
magnet suatu benda bisa hilang, berikut adalah penyebab hilangnya sifat magnet
suatu benda.
§
Magnet dipanaskan
§
Cara menghilangkan
sifat magnet yang selanjutnya yaitu dengan dipukul-pukul atau dijatuhkan dari
ketinggian tertentu pada benda keras, misalnya pada lantai.
§
Dihilangkan lewat
proses demagnetisasi, yaitu memberikan medan magnet yang berlawanan arah dengan
kutub - kutub magnet.
3. Bumi Memiliki Sifat Magnet
Sudah
ratusan tahun yang lampau para pelaut melakukan pelayaran disamudera tanpa
punya peta modern ataupun mesin elektronik untuk megetahui arah dari mata
angin. Mereka tahu arah utara, selatan, timur, dan barat sehingga mereka
mengetahui ke arah mana akan berlayar. Dari mana mereka tahu arah tersebut,
ternyata para pelaut tersebut mempunyai alat kompas.
a. Bumi sebagai Magnet yang Besar
Bukti
bahwa bumi mempunyai kemagnetan adalah magnet jarum pada
kompas akan selalu mengarah ke Utara dan Selatan Bumi. Di kutub utara dan
selatan bumi yang kita tempati ini terdapat suatu tarikan besar yang
memengaruhi magnet pada kompas. Medan magnet yang dihasilkannya mempunyai
sifat-sifat yang sama seperti halnya sifat medan magnet pada magnet batang,
yaitu dapat memengaruhi medan magnet yang ada di sekitarnya. Kutub magnet bumi
ada 2 yaitu kutub utara dan kutub selatan. Pada magnet batang yang digantung
dan juga pada jarum kompas, kutub-kutub magnet akan mengarah ke kutub utara dan
kutub selatan bumi. Apabila kutub utara magnet bebas mengarah ke kutub utara
geografi bumi, di kutub tersebut terdapat kutub selatan magnet bumi. Begitu
juga sebaliknya, di kutub selatan geografi bumi terdapat kutub utara magnet
bumi. Kutub utara dan kutub selatan magnet bumi tidak berimpit dengan kutub
utara dan selatan geografi bumi, tetapi sedikit agak menyimpang. Sudut
penyimpangan kutub - kutub magnet bumi dari kutub utara dan kutub selatan arah
geografi dinamakan sudut deklinasi. Untuk besarnya sudut deklinasi
berbeda-beda, hal tersebut tergantung pada letak suatu wilayah di permukaan
bumi. Sudut deklinasi tersebut mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Arah
garis gaya magnet bumi ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi atau garis
horisontal, namun agak miring. Hal tersebut yang menyebabkan jarum kompas tidak
berimpit dengan bidang datar. Sudut yang dibentuk antara kutub selatan magnet
bumi dan arah horisontal bumi disebut sudut inklinasi.
Besarnya sudut inklinasi di berbagai wilayah atau daerah di
permukaan bumi ini tidak sama. Sudut inklinasi yang paling besar di kutub utara
dan kutub selatan magnet bumi, adalah sebesar 90°. Sedangkan untuk sudut
inklinasi terkecil adalah 0° yang terdapat di daerah khatulistiwa. Sudut
inklinasi terkecil dinamakan aklin.
b. Merancang Jarum Kompas Sederhana
Apabila
teman - teman tidak mempunyai kompas dan ingin membuatnya secara sederhana
seperti berikut ini
§
Sediakan alatnya
berupa sebuah pisau silet, gabus, wadah plastik, dan air.
§
Keringkanlah pisau
silet tersebut dengan lap kering.
§
Selanjutnya silet
digosok pada sebuah magnet.
§
Letakkan silet yang
sudah disediakan di atas gabus yang mengambang pada permukaan air.
§
Kemudian lihatlah yang
terjadi, menunjuk ke arah manakah ujung pisau silet tersebut? Berilah tanda
pada ujung-ujung silet supaya dapat membedakan arah utara dan selatannya.
4. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
a. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus
Berarus Listrik
Seperti
yang kita tahu bersama bahwa salah satu cara membuat magnet adalah denga
mengalirkan arus listrik ke sebuah penghantar yang dililitkan pada sebuah inti
besi. Percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan Fisika bernama Hans Christian
Oersted (1777– 1851) memperoleh kesimpulan bahwa di sekitar penghantar berarus
listrik terdapat adanya medan magnet. Apabila teman - teman menaburkan serbuk
besi di sekitar penghantar berarus listrik, maka akan melihat pola garis gaya
yang ditunjukkan seperti gamber berikut ini:
Pada
gambar tersebut, terlihat bahwa pola garis gaya magnet di sekitar penghantar
berarus listrik bisa ditunjukkan dengan menggunakan tangan kanan kita yang
digenggam atau disebut kaidah tangan kanan.
Apabiala
tangan kita mengepal kawat penghantar, maka ibu jari akan menunjukkan arah arus
listrik, sedangkan keempat jari lainnya akan menunjukkan arah medan magnet.
Untuk besarnya medan magnet yang ada di sekitar kawat penghantar ditentukan
oleh besarnya kuat arus listrik, jarak pada kawat penghantar, dan juga kemagnetan
bumi. Semakin besar arus listrik, maka akan semakin besar pula medan
magnetnya. Semakin jauh jarak benda dari penghantar, maka akan semakin kecil
pengaruh medan magnetnya.
b. Medan Magnet di Sekitar Kumparan
Berarus Listrik
Medan
magnet yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik sangat kecil, tetapi bisa
diperbesar dengan cara membuat lilitan. Kawat yang dililitkan tersebut disebut
kumparan.
Suatu magnet bisa kita buat dengan cara melilitkan sebuah kawat pada inti besi.
Oleh karena inti besi yang dialiri kawat berarus bisa untuk menarik benda-benda
lain dengan kuat. Inti besi bisa mempunyai sifat seperti halnya magnet batang
yang mempunyai kutub-kutub magnet. Besarnya medan magnet pada kumparan berarus
listrik bergantung pada banyaknya lilitan, besarnya arus listrik,
penggunaan inti besi, dan panjang kumparan. Elektromagnet banyak dipakai
pada peralatan elektronik, seperti halnya pada bel listrik, dan telepon.
c. Gaya Magnet
Pada
penghantar berarus listrik yang terletak pada suatu medan magnet, bekerja gaya
yang bisa menarik atau mendorong penghantar sesuai dengan arah arus listrik.
Gaya yang timbul akibat penghantar berarus listrik diletakkan dalam medan
magnet dinamakan gaya magnet. Arah gaya magnet akan bergantung pada
arah arus listrik dan juga arah medan magnet. Arah gaya magnet bisa ditunjukkan
oleh kaidah tangan kanan. Apabila telapak tangan kananmu dibuka, keempat jarimu
menunjukkan arah medan magnet, ibu jari menunjukkan arah arus listrik, dan arah
tegak lurus telapak tangan menunjukkan arah gaya magnet.
Besarnya gaya magnet akan bergantung pada a.besar kuat arus listrik, b.besar
medan magnet, dan c.panjang penghantar. Apabila kita ingin memperbesar gaya
magnet, kita bisa memperbesarnya dengan cara sebagai berikut.
a. Memperbesar kuat arus listrik.
b. Memperbesar medan magnet.
c. Memperpanjang kawat penghantar.
5. Pemanfaatan Kemagnetan dalam Produk
Teknologi
Prinsip
gaya magnetik digunakan dalam produk teknologi sederhana, misalnya pada alat
ukur listrik dan motor listrik. Alat-alat yang menggunakan motor listrik,
antara lain kipas angin, pengering rambut, mixer, dan bor listrik.
a. Alat Ukur Listrik
Salah
satu penerapan gaya magnetik yaitu terdapat pada alat ukur listrik, contohnya
pada amperemeter dan voltmeter. Pada prinsipnya, alat tersebut memakai sebuah
lilitan kawat yang diletakkan di tengah-tengah medan magnet.
Gambar
tersebut menunjukkan sebuah alat ukur listrik sederhana yang dapat kita buat
sendiri. Kumparan dilengkapi dengan jarum yang dipakai untuk menunjukkan skala
alat ukur. Pada waktu arus listrik mengalir di kumparan, maka timbul gaya
magnet yang berbeda arah pada kedua sisi kumparan. Kedua gaya tersebut bekerja
berlawanan arah oleh karenanya membentuk momen gaya yang bisa memutar kumparan.
Putaran kumparan tersebut dijaga oleh pegas spiral supaya kumparan tidak
berputar. Tetapi, penunjuk yang ditempelkan pada kumparan akan menyimpang
sesuai dengan besarnya kuat arus listrik. Besarnya simpangan jarum penunjuk
pada kumparan telah dikalibrasi skalanya sehingga akan menunjukkan nilai kuat
arus listrik
b. Motor Listrik
Motor
listrik merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi gerak. Cara kerjanya adalahmirip dengan cara kerja alat ukur
listrik.
Bagian
motor listrik terdiri dari sebuah kumpulan kawat yang dililitkan pada suatu
tempat melalui sebuah poros. Letak dari kumparan tersebut adalah di dalam medan
magnet. Pada setiap ujung kumparan dihubungkan dengan cincin belah (komutator)
yang memiliki fungsi sebagai penukar arus listrik pada waktu kumparan berputar.
Pada cincin tersebut menempel semacam sikat kawat yang funsinya yaitu untuk
menghubungkan kutub-kutub arus listrik. Sikat-sikat tersebut tidak ikut
berputar dan diberi beda potensial listrik yang tetap. Apabila sikat kawat
dialiri arus listrik, pada kumparan akan menyebabkan terjadinya gaya magnetik
yang arahnya berlawanan pada kedua sisi kumparan sehingga kumparan akan
berputar pada porosnya.
c. Alat Pengangkat Besi Tua
Untuk
memisahkan antara besi-besi tua dengan onggokan sampah dipakai dengan menggunakan
alat pengangkat besi. Alat pengangkat besi tersebut menggunakan kawat yang
dililitkan pada bahan magnet. Apabila dialiri arus listrik, kawat akan memiliki
sifat magnet yang disebut elektromagnet. Pada saat alat ini akan
dipakai untuk memisahkan bahan besi dari sampah, kawat dialiri arus listrik.
Bagian
besi yang terlilit kawat pun juga mengalami perubahan menjadi magnet. Sesudah
bahan besi menempel pada alat tersebut, selanjutnya dibawa ke tempat
penampungan, untuk melepaskan besi dari alat ini cukup dengan memutuskan arus
listriknya.
Selengkapnya tentang materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX dapat di
lihat melalui link berikut ini >>> Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/
MTs Kelas 9
d. Spektrometer Massa
Fungsi
utama spektrometer massa yaitu memisahkan ion-ion (atom-atom
bermuatan atau molekul-molekul) berdasarkan pada massanya. Spektrometer massa
dipakai untuk mengukur massa atom dari hasil reaksi nuklir dan juga dipakai
oleh peneliti sains dan kedokteran yaitu untuk menyelidiki dan mengidentifikasi
jenis dan konsentrasi atom yang ada pada sampel. Spektrometer massa adalah yang
penting untuk menyelidiki polutan yang berbahaya di lingkungan. Spektrometer
juga dimanfaatkan dalam industri makanan, petrokimia, industri elektronik, dan
monitoring fasilitas nuklir internasional. Prinsip kerja spektrometer massa
menggunakan medan magnet. Awalnya elektron dipancarkan dari katoda panas dan
dipercepat oleh beda potensial sehingga energi kinetik yang dimilikinya cukup
besar. Elektron-elektron melintas melewati lubang di antara pelat-pelat
pemercepat. Berkasnya kemudian dibelokkan oleh medan magnet. Berdasarkan
penyelidikan ini, dapat ditentukan massa suatu atom.
Komentar
Posting Komentar