BAHASA ARAB KELAS 8
Jumlah Ismiyah dan Fi’liyah: Pengertian – Contoh dan Perbedaan
Dalam berbagai bahasa, suatu kalimat pasti dimulai dengan kata-kata. Tidak melulu kata benda yang menjadi subjek atau objek, namun pada Bahasa tertentu, kata kerja dapat menjadi kata pertama yang memulai kalimat.
Jumlah adalah kata dalam Bahasa Arab yang berarti ‘kalimat’. Adapun bahasan dalam artikel ini adalah kategori kalimat berdasarkan kata yang memulainya. Ada jumlah ismiyah dan ada jumlah fi’liyah.
Apa yang dimaksud dengan jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah? Bagaimana aturan membuat kedua jenis kalimat ini? Bagaimana contoh-contoh kalimatnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Jumlah Ismiyah
Jenis kalimat yang pertama adalah jumlah ismiyah. Berikut penjelasan mengenai kalimat ini.
Apa itu Jumlah Ismiyah?
Jumlah berarti kalimat, dan ismiyah berarti isim/ kata yang tidak terikat waktu.
Simpelnya, isim berarti kata benda/ selain kata kerja. Berarti, jumlah ismiyah adalah sebuah kalimat yang didahului oleh kata benda.
Jumlah ismiyah terdiri atas dua bagian yaitu, mubtada’ dan Khobar. Mubtada’ adalah subjek kalimat, berupa isim yang terletak di awal kalimat.
Khobar adalah predikat kalimat yang berfungsi untuk memberi kabar/ menjelaskan perilaku mubtada’.
Sifat Jumlah Ismiyah
Sifat dari jumlah ismiyah dapat diasosiasikan dengan salah satu sifat dalam aturan tata Bahasa Indonesia yaitu diterangkan-menerangkan.
Mubtada’ menjadi yang diterangkan, dan Khobar bersifat menerangkan mubtada’.
Sifat kalimat ismiyah ada dua, yaitu:
- Nominal
Jumlah ismiyah menjadi kalimat nominal apabila Khobar adalah isim. Sifat khobar adalah menjelaskan identitas dari mubtada’.
- Verbal
Jumlah ismiyah menjadi kalimat verbal apabila Khobarnya adalah salah satu fi’il, seperti fiil madhi, mudhari, amar. Sifat Khobar berubah menjadi menjelaskan aktivtas dari mubtada’.
Pada masing-masing bagian, terdapat ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri mubtada’.
- Harus berupa isim ma’rifat (isim benda yang dikenalkan)
- Isim dapat berupa benda atau dhomir
- I’rab mubtada’ adalah rofa’ (bersifat sebagai subjek).
Adapun ciri-ciri Khobar adalah sebagai berikut
- Harus memiliki I’rob rofa’
- Harus sama dengan mubtada’ secara jenis kelamin (isim mudzakkar dan muannats) dan jumlah (mutsanna/ jamak).
Contoh Jumlah Ismiyah
Berikut ini contoh jumlah ismiyah dalam Bahasa Arab.
Jumlah Fi’liyah
Jenis kalimat yang kedua adalah jumlah fi’liyah. Berikut penjelasan mengenai kalimat ini.
Apa itu Jumlah Fi’liyah?
Jumlah berarti kalimat, dan fi’liyah adalah fi’il/ kata kerja. Jumlah fi’liyah berarti kalimat yang diawali dengan kata kerja. Adapun kalimat ini tersusun atas fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku).
Fi’il berlaku sebagai kata kerja yang terletak di awal kalimat, sedangkan fa’il adalah subjek.
Pola kalimat ini menjadi menerangkan-diterangkan, dimana fi’il bertugas menerangkan fa’il.
Sifat Jumlah Fi’liyah
Berikut ini sifat dari jumlah fi’liyah.
- Diawali oleh fi’il ma’lum/ kata kerja aktif
- Fi’il akan mengikuti jenis fa’il (mudzakkar dan mu’annats), tapi tidak mengikuti jumlah fa’il. Jika fa’il adalah mutsanna maka fi’il tetap dalam bentuk mufradat-nya.
Contoh Jumlah Fi’liyah
Berikut ini contoh jumlah fi’liyah dalam Bahasa Arab.
Perbedaan Jumlah Ismiyah dan Fi’liyah
Dari penjelasan di atas diperoleh beberapa perbedaan jumlah ismiyah dan fi’liyah. Di antaranya adalah sebagai berikut.
- Jumlah ismiyah didahului oleh isim, sedangkan jumlah fi’liyah diawali oleh fi’il
- Struktur jumlah ismiyah adalah mubtada’-khobar dengan susunan isim-fi’il atau isim-harf-isim, sedangkan jumlah ismiyah tersusun atas fi’il-fa’il dengan susunan fi’il-isim
- Jenis dan jumlah mubtada’ harus sama dengan Khobar, sedangkan fi’il harus tetap mufrad ketika fa’il berjumlah lebih dari satu/ selain mufrad.
Komentar
Posting Komentar